HARI PAHLAWAN, UNTUK PAHLAWAN PENDIDIKAN INDONESIA, KI HAJAR DEWANTARA

Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Tanggal itu ditetapkan dari peristiwa Pertempuran di Surabaya yang terjadi pada tahun 1945.

Kata “Selamat Hari Pahlawan” pun menjadi trending di Twitter berkaitan dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara juga telah mengajarkan filosofi yang terkenal di dunia Pendidikan yakni “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” yang artinya “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dukungan”. Dari filosi ini, kita bisa mamaknai bahwa Pendidikan di Indonesia adalah Pendidikan yang memanusiakan manusia, untuk tujuan agar proses pengasuhan dan pendidikan anak yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia, memiliki hati nurani, berkarakter kuat, saling mengingatkan dalam kebaikan hidup, serta mempunyai nilai jati diri kebangsaan.

Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara di Angkat menjadi menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Indonesia di kabinet pertama di bawah pemerintahan Persiden Ir. Soekarno.

Dari salah satu perjuangannyalah melalui filosifi-filosinya itu, Pendidikan di Indonesia sempat menjadi sorotan dunia bahkan sampai saat ini. Ki Hajar Dewantara meramu dan mengkomper teori-teori Pendidikan barat, khususnya teori Pendidikan di eropa, yang disesuaikan dengan budaya multikultural di Indonesia yang lebih beradab. Namun, setelah dua tahun mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957, beliau wafat pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan di berikan gelar penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Nasional.

Untuk itu saya Kak Cahyo selaku Dosen PG-PAUD Universitas Trilogi Jakarta melalui tulisan ini, ingin menyampaikan dan mengajak seluruh calon-calon generasi penerus bangsa Indonesia. Mari sejenak, memberikan penghormatan dalam doa, sekaligus mengheningkan cipta untuk Ki Hajar Dewantara, agar kita semua dapat mengingat kembali, dan bisa merefleksikan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam kehidupan ini dengan benar, sesuai nilai-nilai timur yang beradap. Melanjutkan semangatnya, serta meneruskan perjuangannya, untuk pendidikan Indonesia yang jauh lebih baik.

Ingatlah..!!! tanpa pendidikan kita akan menjadi bangsa yang bodoh, tanpa pendidikan nilai nasionalisme tak akan tumbuh subur. Dalam mendidik generasi penerus bangsa perlu dibutuhkan banyak orang satu negara yang paham akan ilmu pendidikan, meskipun kita nantinya akan di sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tapi patrilah dalam hati, jadikanlah itu sebagai kebanggaan, ladang amal kebaikan dalam kehidupan ini. Jadi perjuangan kepahlawanan adalah tanggung jawab kita bersama melalui pemahaman pendidikan yang benar dan “bangsa yang besar adalah bangsa yang terus bisa menghargai perjuangan para pahlawannya”.

Selamat Hari Pahlawan 10 November 2021. Merdeka

Agung Cahya Karyadi, S.Pd., M.Pd.

Dosen Universitas Trilogi

Prodi PG-PAUD